Beton

Definisi Prestressed Concrete dan Kegunaannya

Definisi Prestressed Concrete dan Kegunaannya

Prestressed concrete biasa juga dikenal dengan nama beton prategang. Beton ini merupakan beton bertulang yang telah diberi tegangan untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton karena pemberian beban yang bekerja.

Berbeda dengan beton konvensional, beton prategang harus mengalami pembebanan. Pada tahap ini harus dilakukan pengecekan kondisi serat tarik dan tekan dari setiap penampang. Di tahap ini terjadi tegangan yang berbeda-beda sesuai kondisi beton dan tendon.

Pembebanan melalui dua tahap yaitu transfer dan service. Tahap transfer merupakan tahap ketika beton mulai kering dan dilakukan penarikan kabel prategang. Ketika ini, beban mati struktur bekerja yaitu berat struktur ditambah beban alat dan pekerja.

Baca juga:

Harga Box Culvert

Sementara itu, service merupakan kondisi ketika beton prategang digunakan sebagai komponen struktur. Hal ini terjadi setelah semua kehilangan gaya prategang dipertimbangkan. Ketika itu beban luar pada kondisi yang maksimum sedangkan gaya pratekan mendekati nilai minimum.

Metode Pelaksanaan Prestressed Concrete

Beton prategang merupakan pengembangan dari beton bertulang yang digunakan sebagai alternatif dari beton biasa yang gaya tariknya lemah. Meski demikian, kekurangan beton biasa teratasi dengan adanya beton bertulang.

Dari sini mulai dilakukan penelitian untuk menghasilkan beton yang beton yang kuat terhadap gaya tekan dan gaya tarik dengan biaya yang rendah. Hasilnya yaitu beton prategang yang mempunyai kekuatan menahan tekanan berat sekaligus tekanan tarik. Agar gaya tariknya berkurang, beton perlu diberi tegangan-tegangan internal.

Tegangan internal tersebut diperoleh beton prategang dihasilkan oleh tulangan baja. Sebab tulangan baja tahan terhadap gaya tarik. Oleh sebab itu, kemampuan baja yang kuat dikombinasikan dengan beton, menjadi beton prategang.

Prestressed Concrete

Proses pemberian tegangan

Proses pemberian tegangan ada dua yaitu:

1. Pre-Tensioned Prestressed

Metode pelaksanaannya dilakukan dengan cara memberikan tegangan pada saat kondisi beton belum mengeras dan belum dicor. Selanjutnya gaya konsentris pada tegangan tetap dipertahankan hingga beton mengering dan benar-benar mengeras.

Pada proses ini, kabel tendon akan diikat pada 2 buah angkur yaitu angkur hidup dan angkur mati. Angkur hidup ditanam dalam beton ditarik dengan dongkrak agar kabel tendon semakin panjang. Dari sini gaya konsentris muncul dan menjadikan beton tersebut lebih kuat.

Baca juga:

Harga U Ditch

2. Post-Tensioned Prestressed

Pemberian tegangan pada proses ini dilakukan ketika beton sudah benar-benar mengeras. Cara ini biasa dilakukan pada  bangunan bentang menengah hingga bentang lebar.

Pada metode ini tidak harus menggunakan kabel tendon yang diikatkan pada angkur hidup dan angkur mati, tetapi harus dikeringkan hingga benar-benar keras. Selanjutnya dongkrak dipasang pada angkur untuk menarik kabel tendon hingga mencapai tegangan yang diinginkan.

Tahap-tahap pelaksanaannya yaitu:

  1. Menyiapkan cetakan atau bekisting dengan lubang untuk memasang kabel tendon.
  2. Lubang tersebut dibuat melengkung sesuai bidang momen balok. Selanjutnya beton dicor. Setelah beton cor mengering dan dapat memikul beban sendiri, kabel tendon dimasukkan ke dalam lubang, selanjutnya kabel diikat pada 2 buah angkur.
  3. Tarik salah satu angkur agar beton memperoleh gaya prategang. Ada pula teknik menarik kedua angkur bersamaan, selanjutnya pada lubang angkur dilakukan grouting.

Beton yang telah diangkur tertekan oleh gaya prategang. Maka gaya konsentris telah diteruskan ke dalam beton yang kemudian menjadikan beban merata ke seluruh bidang beton ke arah atas karena pemasangan kabel tendon melengkung.

Baca juga:

Harga Pagar Panel Beton

Material Prestressed Concrete dan Keunggulannya

Beton merupakan pencampuran material semen, agregat, dan air dengan perbandingan berat campuran agregat kasar 44%, semen 18%, agregat halus 31%, dan 7% air. Setelah berumur 28 hari, beton akan mempunyai kekuatan ideal yaitu kuat tekan karakteristik. Kuat tekan karakteristik dicapai jika ketegangan standar melampaui 95% dari pengukuran kuat tekan uniaksial yang diambil dari tes penekanan standar.

Material yang digunakan pada beton prategang yaitu baja, PC wire, PC Strand, PC bar, dan tulangan biasa seperti besi polos dan besi ulir.

Dibandingkan beton konvensional, beton prategang memiliki kelebihan antara lain:

  • Lebih tahan terhadap korosi karena tidak terjadi retak terbuka pada daerah tarik.
  • Kedap air, sehingga sesuai untuk proyek di daerah perairan, pipa, atau tangki air.
  • Dimensi penampang struktur lebih kecil karena seluruh luas penampang digunakan secara efektif.
  • Jumlah penggunaan baja lebih sedikit daripada jumlah berat besi tulangan pada beton konvensional.
  • Tahan terhadap geseran dan puntir.
  • Tidak memerlukan biaya pemeliharaan dan lebih tahan lama.
  • Menghemat waktu pengerjaan proyek konstruksi.

Kesimpulannya, prestressed concrete merupakan pengembangan dari beton bertulang yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan akan beton yang lebih kuat dan tahan lama.