Konstruksi

Alat Uji Beton dan Proses Pembuatannya

Alat Uji Beton dan Proses Pembuatannya

Alat Uji Beton memerlukan tata cara pengujian benda uji dengan memperhatikan pembuatan benda uji berkualitas, pemeliharaan, pelaksanaan pengujian dan konversi kuat tekan hasil uji benda uji

Contoh dalam pengujian beton ini yaitu pada produk beton precast yaitu u ditch, diperlukan proses pengetesan secara khusus

Baca juga

Harga u Ditch

Kuat tekan beton adalah perbandingan besaran beban dengan satuan luas yang dapat mengakibatkan benda uji mengalami kehancuran, apabila ditekan dengan nilai besaran gaya tertentu dari alat uji beton. Beberapa peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan alat pengujian tekanan diantaranya sebagai berikut:

  1. Ukuran diameter cetakan tabung berkisar 152 mm dan dimensi tinggi 305 mm
  2. Tongkat yang digunakan sebagai pemadat berasal dari baja bersih dan tidak berkarat
  3. Ukuran diameter tongkat 16 mm, dimensi panjang 600 mm serta bagian ujung dibulatkan
  4. Mesin yang digunakan untuk mengaduk
  5. Timbangan
  6. Mesin yang digunakan untuk menguji tekanan (compression testing machine)
  7. Sarung tangan
  8. Sendok cekung

Baca juga:

Cover Meter Test Beton

Tata Cara Pengujian Beton Menggunakan Alat Uji Beton

Kualitas beton dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bahan material pembentukan dan cara pengerjaan. Semen sebagai salah satu bahan pembentuk dapat mempengaruji tingkat kecepatan perkerasan beton. Selain itu, proses pembuatan benton secara menyeluruh mulai dari kadar lumpur, tata cara penuangan, pemadatan serta perawatan dapat mempengaruhi kekuatan beton.

Agar proses pengujian kuat tekanan beton menggunakan alat uji beton berjalan sesuai harapan, terdapat beberapa yang perlu dilakukan yaitu, menyiapkan adukan beton dengan ukuran volume sekitar 10% lebih banyak dibandingkan volume yang diperlukan. 

Pengadukan dapat dilakukan dengan memanfaatkan mixer maupun secara manual. Namun, pengerjaan secara manual menghasilkan kualitas kurang bagus. Pengadukan manual hanya diperlukan maksimal sekitar 7 liter tiap kali mengaduk.

Terdapat beberapa proses yang dilalui untuk membuat benda uji sesuai perlakukan beton segar. Beberapa diantaranya yaitu :

  1. Pengisian beton sebanyak 3 lapis ke dalam cetakan dengan tiap lapisan dilakukan pemadatan dengan 25 tusukan merata.
  2. Perataan muka beton
  3. Pentupan benda uji dengan menggunakan bahan kedap air selama 1 hari penuh/24 jam
  4. Cetakan dibuka dan benada uji dikeluarkan
  5. Perendaman benda uji ke dalam bak berisi air dengan suhu kurang lebih 25 0 C

Tata Pelaksanaan Pengujian Menggunakan Alat Uji Beton

Prosedur selanjutnya yaitu melakukan pengujian benda uji menggunakan alat uji beton. Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan. Beberapa diantaranya meliputi, peletakan benda uji pada mesin alat uji beton tekan secara memusat. Lalu, menjalankan mesin dengan cara menambah beban mulai dari 2-4 kg/m2 per sekon.

Setelah itu, pembebanan pada benda uji hingga hancur. Kemudian, pencatatan beban maksimal selama pemeriksaan benda yang diuji, penggambaran atau dokumentasi bentuk kerusakan yang mungkin terjadi, pencatatan kembali kondisi benda. Terakhir, melakukan penghitungan kyat tekanan beton dengan cara besaran beban dibagi satuan luas.

Baca juga:

Harga Pagar Panel Beton

Konversi Kuat Tekan Alat Uji Beton Berdasarkan Ukuran, Bentuk, dan Umur Benda Uji

Bentuk dan dimensi ukuran benda yang diuji dapat mempengaruhi hasil pengujian alat uji beton terutama pengujian kuat tekan. Benda uji standar sesuai SNI 03-1974-1990 ialah benda silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi mencapai 30 cm.

Namun, tidak menutup kemungkinan menggunakan bentuk benda uji lainnya. Tentunya, dengan konsekuensi koreksi terhadap nilai yang dihasilkan oleh pengujian.

Ukuran benda uji yang diperlukan memiliki ukuran yang tidak boleh kurang 3 kali ukuran maksimal agregat kasar yang dipakai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengaruh ketidaksamaan bahan beton yang terkandung di dalam benda uji.

Berdasarkan SNI 03-2493-1991 mengenai metode atau cara pembuatan serta perawatan benda uji pada laboratorium menyatakan ukuran garis tengah benda uji berbentuk silinder tidak boleh kurang dari 5 cm. Benda uji berbentuk tabung memiliki persyaratan ukuran panjang tabung mencapai 2 kali ukuran diameter.

Meskipun demikian, kenyataannya beton adalah benda komposit dengan menggunakan bahan penyusun yang memiliki perbedaan kekuatan. Terdapat kecenderungan semakin besar bbenda yang diuji, maka kekuatannya hampir menyamai kekuatan dengan bahan penyusun terendah. Selain itu, makin besar benda yang diuji maka makin kecil kekuatan tekanannya