Rebar atau Reinforced Bar dikenal sebagai baja tulangan beton. Jenis rebar dibagi menjadi dua yaitu Baja tulangan polos dan baja tulangan sirip.
Pada materi ini akan diulas apa itu atau definisi mengenai Rebar atau Reinforced Bar berikut dengan syarat dan u kurannya.
Pengertian
Rebar adalah kependekan dari istilah Reinforced Bar dikenal sebagai baja tulangan beton. Rebar merupakan baja yang memiliki bentuk panjang dengan penampang melingkar yang biasa digunakan untuk penulangan beton. Baja ini dihasilkan dari penggunaan bahan baku billet dengan menggunakan cara hot rolling.
Jenis Rebar atau Reinforced Bar Berdasarkan Bentuknya
Baja tulangan atau reinforced bar dapat dibedakan berdasarkan bentuknya yaitu, baja tulangan beton sirip dan baja tulangan beton polos. Berikut ini adalah perbedaan kedua jenis rebar tersebut :
Baja Tulangan Beton Polos
Baja tulangan ini memiliki bentuk penampang berupa lingkaran dengan bagian permukaan tidak bersirip dan rata. Permukaan beton polos diharuskan rata.
Baca juga:
Harga U Ditch
Baja Tulangan Beton Sirip
Baja tulangan ini memiliki bentuk khas dan khusus dengan memiliki bagian permukaan mempunyai sirip melintang dan bagian rusuk memanjang.
Bagian ini ditujukan untuk membantu meningkatkan daya perlekatan dan penahan gerakan membujur dari batang secara relatif. Permukaan tulangan ini harus bersirip teratur.
Setiap batang dapat memiliki rusuk memanjang dengan arah sejajar dan searah terhadap sumbu batang. Baja tulangan bersiri ikan memiliki sirip melintang dan diharuskan terletak dengan ukuran jarak teratur dan memiliki ukuran sama. Besi tulangan polos biasanya dimanfaatkan dalam pembuatan begel pada kolom beton rumah.
Baca juga: Harga Pagar Panel Beton
Pembuatan besi beton KS harus mengikuti peraturan SNI 03-2847-02 pasal 23. Baja tulangan beton dengan merek selain KS biasa dimanfaatkan untuk membuat begel segi empat.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa tdak semua pembuatan begel menggunakan merek KS karena harganya relatif terjangkau. Selain itu, pekerja bangunan dapat menggunakan sisa baja tulangan yang sudah dipakai.
Baja tulangan beton polos maupun sirip memiliki ukuran diameter yang sudah ditetapkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Tiap jenis baja tulangan beton baik polos maupun bersirip dibedakan atas penamaan, diameter nominal dan luas penampang nominal.
Karakteristik Sifat Rebar Dan Ukuran Berdasarkan SNI
Baja tulangan beton harus sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan berdasarkan SNI. Hal ini dapat menunjukkan gambaran umum sifat dari tulangan beton yang digunakan dalam pembuatan begel pada kolom.
Baca juga:
Cetakan Beton Precast
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 07-2052-2002 teah mengatur mengenai syarat kualitas baja tulangan beton. Beberapa sifat tersebut meliputi,bentuk, ukuran, toleransi, sifat mekanis, penandaan dan sifat tampak Berikut beberapa sifat yang dipersyaratkan:
Sifat Tampak
Baja tulangan yang digunakan dalam konstruksi tidak diperbolehkan mengandung serpihan, retakan, lipatan maupun gelombang. Selain itu, hanya diperbolehkan memiliki karat ringan di bagian permukaan.
Ukuran
Syarat yang dikenai pada baja tulangan beton yang sudah diatur dalam SNI meliputi, ukuran diameter, ukuran sirip dan berat. Ukuran sirip hanya diperuntukkan pada baja tulangan beton dengan jenis sirip.
Ukuran diameter baja tulangan sangat beragam mulai dari 6 mm-50 mm. Tiap-tiap baja tulangan memiliki ciri khas atau karakteristik sesuai dengan ukuran diameter dan berat nominal. Selain itum standar untuk baja tulangan memiliki syarat toleransi ukuran yang bisa diterima.
Sifat Mekanis
Baja tulangan beton memiliki sifat mekanis dengan ukuran batas ulur, regang, kuat tank dan uji lengkung. Pembagian sifat mekanis dapat ditentukan didasarkan atas kelas baja tulangan beton. Uji tank memiliki ukuran standar yaitu SNI 07-0408-1989 dan batang uji memakai SNI 07-0371-1998.
Baca juga:
Beton Prategang
Penandaan
Pemberian tanda pada baja tulangan beton dengan menggunakan huruf timbul yang memberikan inisial pabrik. Selain itu, memberikan ukuran diameter nominal. Pada tiap ujung-ujung penampang diberikan warna yang tidak mudah hilang sesuai dengan pengelasan baja.
Pengelasan kelas baja disesuaikan dengan standar SNI 07-2052-2002 berdasarkan dengan tingkat kekuatan baja yang didasarkan atas jenis penggunaan. Contohnya, bangunan yang tidak membutuhkan kekuatan tinggi maka tidak perlu menggunakan baja tulangan dengan kelas baja tinggi.
Baca juga:
Alat Uji Beton
Pemberian label pada rebar atau reinforced bar diberikan pada bagian kemasan baja dengan memberikan nama pabrik, ukuran, kelas baja, nomor lebur, nomor seri, nomor SNI dan tanggal produksi.
Penggunaan rebar sendiri juga beragam tergantung pada jenis proyek konstruksi yang sedang dikerjakan. Karena itu, konsultasi dengan ahli teknik sipil akan sangat bermanfaat dalam menentukan jenis rebar.